English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jumat, 29 Januari 2010

SANG AHLI TAKDIR
Saat ini marak iklan-iklan di televisi yang menawarkan perbaikan nasib lewat sms online dari dukun dan paranormal ternama di negeri ini. Hampir semuanya menawarkan mencari kabar dari masa depan. Bagi anda-anda yang masih single,baik berstatus sebagai pejantan tangguh, bujang lapuk,duren(duda keren),dublag(duda hampir ndeblag alias sudah uzur),perawan ting-tong,janda kembang ataupun janda kembung,nasib perjodohan maupun hidup anda bukanlah hal harus anda ketahui sekarang. Nasib anda sudah dibangun dan dipersiapkan oleh anda sendiri. Saat anda disodori mutiple choice-ketika anda memilih satu dari sekian banyak pilihan yang disodorkan-anda tentunya memilih dengan sadar dan merdeka.
Tidak ada seorangpun yang memaksa anda minum es mambo saat ada pilihan lain seperti es doger,es teler,es puter maupun es dung-dung. Anda sendiri yang dengan sadar memilih es mambo tersebut. Tidak ada seorangpun yang memaksa anda menzinai si denok atau mau menikahinya secara sah,karena saat menentukan pilihan itu tak ada seorangpun yang menghipnotis anda,dan anda memilihnya dengan penuh kesadaran.
“Lho...lantas bagaimana dengan pengertian bahwa jodoh itu ditangan Tuhan?” tanya seorang single fighter dengan rasa penasaran yang tinggi. Jawabannya mudah. Jawabannya ada di pertanyaan saya berikut:”apa sih yang tidak berada dalam genggaman Tuhan?” Semuanya berada dalam genggaman Tuhan. Tidak hanya perjodohan Bro...! Bahkan,ledakan supernova yang jauhnya jutaan tahun cahaya dari galaksi Bimasakti,yang meledak saat anda terlelap tidur pun ada di tangan Tuhan, juga gol-nya Maradona....
Saya tidak habis pikir ada pasangan selebritis dimana si perempuannya tidak becus mengurus suami dan anak,lalu diceraikan oleh suaminya,si perempuan masih saja bilang.....
“Yah...mau bagaimana lagi....memang bukan jodoh saya. Tuhan belum menghendaki perjodohan kami langgeng....”
Lho...kok menyalahkan Tuhan? Sekaligus mengkambinghitamkan perjodohan. Jelas-jelas dia dicerai karena kelakuan dia yang tidak becus mengurus suami dan anaknya,kok yang disalahkan malah Tuhan.
Ada lagi jenis suami yang yang senang mendatangi diskotek,lalu kalau pulang ke rumahnya kepalanya masihn gedheg-gedheg,alias geleng-geleng kepala karena pengaruh narkoba,kalau ditanya istrinya,selalu menggeleng....
“Mas,makan ya...?” dijawab dengan geleng-geleng kepala.
“Mas,pijitin ya...?” masih juga dijawab dengan geleng-geleng kepala.
Lha...andai saya bertemu dengan suami yang seperti ini,saya akan bertanya,”Mas,saya jotosin ga marah kan?” dijawab dengan gelengan...Plaaaaak...mantap...
“Mas,saya lempar batu bata ga akan marah kan?” dijawab dengan geleng-geleng lagi...Bluuuugh!!! gyahahahaha....hebat...
Lain lagi dengan si miskin yang mengkambinghitamkan takdir. Dari pagi buta sampai senja yang dilakukannya hanya ngrokok,mainan burung peliharaan ala kere ayem.... Kalau dinasehati jawabannya seperti sudah menjadi default system yang tidak bisa diubah,standar sekali: “Rezeki itu di tangan Tuhan. Kalau jatah di Lauful Mahfudz sana Cuma seiprit,ya percuma juga bekerja keras...toh dapetnya juga Cuma sedikit. Tapi kalau memang jatahnya gede,meski saya nyatai seperti ini tetep aja bisa kaya raya.” Dan dia tidak kaya-kaya setelah memegang prinsip selama hampir setengah abad.
Tak ada yang salah dengan kata-kata yang mereka gunakan dalam mencari pembenaran itu. Yang salah adalah mereka hanya memahaminya separuh saja. Dalam ajaran yang utuh,benar diakui bahwa takdir ada yang mengatur. Mengatur disini bukan berarti diskenario sekehendak hati secara random bin acak adut. Tapi diatur dengan tertib yang baku dan ketat. Maka Allah selalu menggunakan kata-kata :”Barangsiapa begini,maka akan begini......barangsiapa begitu maka akan begitu...”
Sementara otaknya si miskin ahli takdir dan rombongannya itu inginnya seperti ini:”Barangsiapa begitu...maka tidak begitu,barangsiapa begini....maka tidak begini..”
Beberapa kali saya mendapat jawaban dari mbah-mbah yang sudah bau tanah untuk sadar dan mau nglakoni ibadah,”Oalaaah mba...lha kalau saya dapet hidayah dan sudah takdirnya kan saya akan berangkat sendiri ke mesjid...mba ga usah repot-repot ngajak saya...”
Tapi herannya saat mereka haus,bingung cari minum. Dan kalau laper bingung cani makan. Kok nggak diem aja di tempat,nunggu takdir yang menentukan kalau waktunya kenyang kan pasti kenyang.... Mengapa begitu ya??? BBM naik marah.....dipukul ngebales....dihina tersinggung... Harusnya kan diterima saja kan sudah takdirnya. Dasar tidak fair.....!!!!
Yang banyak dilupakan orang model si miskin ahli takdir itu dan si”jodoh ditangan Tuhan” itu adalah bahwa Allah menyuruh kita banyak beramal. Gak usah mikir takdir ,itu hal rumit yang sudah ditangani dengan sempurna oleh Allah. Tak perlu khawatir Allah akan lalai atau lupa dan dholim dalam mengatur takdir kita. Allah tidak seperti itu. Jadi beramal,bekerja dan berbuatlah. Karena beramal,bekerja,dan berbuat itu adalah perintah Allah dan Nabi-Nya. Jangan merisaukan hasil. Karena yang diminta adalah proses. Kita tidak dimintai tanggung jawab atas hasil. Seluruh perintah dan larangan Allah adalah berkenaan dengan proses. Keberhasilan adalah kemauan untuk menjalani proses dengan benar.



Mikaela141209

Tidak ada komentar:

Posting Komentar