English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jumat, 29 Januari 2010

SAMBARAN UAP BENSIN

harganya gak pernah pas “dikantong”karena harganya yang selalu naik terus,anda pasti menemukan tulisan “Dilarang Merokok”atau “No Smoking”. Buat Greg yang jebolan luar negeri,tulisan it Jika anda pergi ke pom bensin yang katanya”Pasti Pas” tapi u jelas dipahami, tapi,untuk Kang Emod yang bahkan gak jebol SD karena otaknya yang jebol duluan itu,tulisan tersebut susah dimengerti.
“Lha iya tho Bang .... masak udud di Pom Bengsin aja dilarang. Itu kan hak asasi kita buat nyedot nikotin sepuasnya. Ya terserah kita dong....?” demikian kata Kang Emod pada Greg..
“Hak asasi gundulmu mlocot....!” sergah Greg. “Dah jelas kelakuan kamu itu bisa membahayakan banyak jiwa..Kalau yang melayang itu hanya jiwamu yang digrogoti nikotinmu itu ya gak masalah. Tapi kalau menyangkut keselamatan orang banyak,hanya karena melayani nafsu ududmu yang kliwat-kliwat itu,ya tentu saja ga bisa dibiarkan...”
“Halah Bang...apa sudah jelas ada data statistiknya yang akurat bahwa kalau udud di Pom Bengsin itu pasti bisa menyebabkan kebakaran?””Kan ga ada korelasi positip antara kebakaran dan udud”ujar Kang Emod mengelak
“Woooo...dasar bocah gemblung. Apa kamu harus nunggu dulu ada data bajhwa 8 Pom Bengsin jeblug gara-gara ududmu? Kalau paru-parumu yang jeblug sih syukur alhamdulillah...!!!!!” bentak Greg.
Begitulah tipikal Kang Emod yang saat ini banyak berseliweran di negeri gemah ripah loh jinawi ini. Kalau Kang Emod yang lulusan SD itu mudah dipatahkan argumentasinya,bagaimana kalau ada Kang Emod yang titelnya S3,diomongin sampai berbusa juga tetap saja menbantah dengan mengajukan data –data statistik yang absurd.
Sebagaimana yang terjadi di negeri Embuhnesia,disaat sekumpulan pemuda mengundang artis nyakdut yang jogetannya pating plengkang. Si artis ga menyadari bahwa jogetannya itu ibarat puntung rokok yang masih menyala dan siap menyambar uap bengsin di sekitarnya. Begitu ada satu uap bengsin jeblug keslomot percikan api udud.si artis berubah heran dan gak nemu hubungan antara uap bengsin dengan percikan api yang dikirimnya, Tiba-tiba dia berubah seperti Kang Emod yang hanya jebolan kelas 3 SD.
Yang namanya uap bengsin,tentu saja gak keliatan,maka ga bisa diukur oleh statistiknya Kang Emod yang super canggih itu. Banyak orang yang ga memahami bahwa baik laki-laki maupun perempuan itu bisa berperan sebagai uap bengsin dan percikan api. Disaat ada ulama yang menasehati para wanita itu untuk menutup area uap bengsinnya agar terhindar dari amukan kantong sperma yang uapnya siap melanglang buana,malah dikata-katai.
“Hah...dasar otak Kyainya aja yang ngeres. Kalau udah ngeres ya susah mau diapa-apain,liat pepaya mateng aja kayak liat kantong ASI,liat pisang terbayang Mr.P,liat hamburger terbayang Mrs.V.......dasar ngeres..!!!!”
Mereka tidak menyadari bahwa yang namanya asosiasi itu susah mengaturnya,apalagi yang diumbar-umbar dan diplengkang-plengkang itu bener-bener Mrs.V dan kantong ASI. Mengumbar saluran seni atas nama seni...
Herannya, mau mengesahkan RUU Pornografi itu susahnya minta ampun. Tersandung oleh perdebatan mangenai definisi. Sedangkan UU Terorisme dengan mudahnya diundangkan,padahal definisi pornografi dan terorisme itu sama-sama gak jelasnya....sama tergantung dari sudut pandang orang yang memandang. Tapi UU Terorisme tidak melewati perdebatan panjang definisi untuk diterbitkan.
Sudah sedemikian takutnya orang melihat dan mendengar kata bom dan bahan peledak. Sedangkan bom kebejatan moral,bom kelahiran anak haram,bom perzinaan massal dan bom kehancuran mental bangsa tidak dianggap sebagai ancaman yang serius.......
Apa sebetulnya yang sedang terjadi di negeri ini???????????

PS: Buat yang merasa namanya dicatut
Dalam tulisan ini,saya hanya mampu
Bilang bahwa hal itu saya lakukan
dengan sengaja......
mikaela291209

Tidak ada komentar:

Posting Komentar