English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jumat, 29 Januari 2010

KONSPIRASI KLENIK

Bulan Muharam adalah bulan yang mulia dan merupakan bulan yang mengawali tahun Hijriyah. Wong Jowo bilang bulan Suro,gara-gara lidah ndesonya yang tidak mampu melafalkan istilah Arab dengan benar. Dinamai Suro karena di bulan Muharam ada satu hari yang bersejarah yakni tanggal 10 Muharam. Tanggal kesepuluh dalam bahasa Arab dinamai Asyuro. Maka untuk menandai bulan ini Wong Jowo menamainya dengan sasi (bulan) Suro.
Biasanya suasana pergantian tahun selalu diwarnai dengan suasana kemeriahan dan gegap gempita penuh harap. Tapi tidak begitu rupanya dengan pergantian tahun Hijriyah ini. Yang ada adalah suasana penuh keangkeran,wingit,mencekam dan beraroma klenik yang sangat kental,terutama untuk wong Jowo.
Tahun baru Hijriyah ini selalu diwarnai dengan mitos seputar Nyi Roro Kidul,Danyang Ratu Pantai Selatan. Lantas bermunculanlah pamali-pamali yang menggelikan sekaligus tidak masuk akal,tapi di pegang erat-erat oleh khalayak ramai yang konon cerdas,bagaikan empat balon yang belum meletus dalam lagu Balonku Ada Lima.
Di Solo,tahun baru Hijriyah diwarnai dengan Parade Thawaf Kebo Bule Kyai Slamet,yang telah ditunggu-tunggu oleh fans beratnya dari kalangan manusia yang histeris untuk minta tanda tangan rebutan tahinya yang konon ampuh untuk mengusir malapetaka dan penyakit termasuk flu manuk. Saya jadi heran.....kenapa yang namanya bule itu selalu mesti dipuji-puji lho...Dari orangnya,pemikirannya,budaya,tingkah lakunya bahkan kebonya pun selalu menjadi pujaan dan dielu-elukan bak berhala. Weitsss......benar-benar bule mania....
Di satu daerah di Wonogiri,ada satu goa yang yang saat malam satu Suro selalu dijejali ribuan orang buat ngalap berkah di goa yang katanya wingit itu. Di Gunung Lawu puluhan ribu manusia juga meramaikan lereng Gunung Lawu untuk ngalap berkah di satu sendang yang ada disana. Wah...sudahlah...pokoknya yang namanya demit,jin iprit,setan alas kobar,danyang,tuyul,banaspati dan segala mahluk-mahluk alien dari negeri klenik,malam itu berpesta pora merayakan malam tahun baru Islam yang dipuja-puji oleh kaum muslimin yang katanya bertauhid hanya menyembah Allah Yang Maha Esa.
Kok bisa begitu ya? Apa yang salah dengan ajaran Tauhid? Ada beberapa gelintir manusia yang pernah mengutarakan teori konspirasi. Konon ada pihak-pihak yang berusaha menglenikan semua unsur yang bernuansa islami,sehingga nantinya kelak Islam identik dengan dunia perdemitan yang nggak jelas banget itu. Misalnya ritual memulasarakan jenazah dikaitkan dengan pocong,maka dibuatlah mitos-mitos tentang hantu pocong untuk mendiskreditkan tata cara perawatan jenazah tersebut. Oalaaaaah plizzzz deh.....
Yang jelas memang ajaran Islam yang memerintahkan umatnya untuk beriman pada hal-hal ghaib telah diselewengkan. Benihnya ya dari orang Islam itu sendiri,unsur diluar Islam hanya menyuburkannya saja. Ghaib dipahami sebagai klenik....ini jelas ngawur,ngaco...klenik itu tahayul,tahayul itu khayal,khayal itu fiktif,fiktif itu bukan fakta.....tak pantas diyakini. Sementara hal ghaib yang harus diyakini itu riil,nyata dan keberadaannya pasti. Masyarakat bahkan tidak tahu dan tidak mampu membedakan mana yang fiktif dan mana yang nyata-nyata ada.
Satu lagi contoh penglenikan yang menggelikan adalah mitos malam Jum’at. Jum’at adalah Sayidul Ayyam,rajanya hari,hari ibadahnya orang Islam. Lah kok hari istimewa seperti itu,hari baik malah dikait-kaitkan dan diwarnai dengan cerita-cerita yang tidak jelas. Herannya umat Islam menelan bulat-bulat cerita itu tanpa dicerna terlebih dulu,seakan ya begitulah keadaan yang sebenarnya.
Kebodohan yang termasuk jahil murokab itu seringkali malah didukung dengan kata-kata “Itulah tradisi adiluhung yang pantas dilestarikan,karena merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dijaga karena sangat berharga.”
Di era kapitalisme seperti saat ini, tradisi klenik merupakan aset,bisa meraup banyak dollar. Mka dibangkitkanlah kejahilan-kejahilan yang sudah terpendam,dimunculkan ke permukaan demi menarik doku dari saku-saku turis nudis yang royal dengan dollar. Dengan bangganya si anak pribumi berkata,”Inilah tradisi luhur kami Mister.....”
Disaat si Mister Bule itu terbangun dari dunianya yang gelap,bangsa ini malah kembali terlelap ke dunia masa lalu yang penuh dengan intrik klenik. Si Bule sudah asyik mengelus-ngelus kepala rudal nuklirnya,si pribumu masih saja asyik mengelus-ngelus dan njamasi keris pusaka Kyai Gemblung,dimandiin lagi...duuuuh Gusti Allah....Si Bule sibuk menjelajah ruang angkasa,si pribumi masih asyik ngoprek-ngoprek kuburan,nyuri kain kafan,makan daging mayit,maling iket pocong,dan lain sebagainya.......
Yang lebih parah lagi,saat Si Bule sudah bersatu dalam Uni Bule,si klenik malah pecah dalam ratusan sekte,mazhab,aliran dan perguruan,menunggu-nunggu datangnya Sang Ratu Adil.Titisan Bung Karno,Satrio Piningit,Titisan Nyi Blorong sambil komat-kamit berharap keadaan bisa berubah lebih baik,lebih terang,dengan duduk-duduk menunggu kehadiran mereka.
Klenik selalu menyedihkan dan membodohi. Kebodohan adalah mangsa bagi Si Pintar. Selama umat Islam masih berkutat dengan klenik berkedok iman pada hal ghaib ini,maka mereka hanya akan menjadi santapan bagi pemangsanya. Ini sudah diramalkan oleh Kanjeng Nabi Rasulullah Muhamad SAW.
Keyakinan harus didasari oleh sesuatu yang nyata dan mayakinkan bukan sesuatu yang spekulatif. Jika dalam keyakinan masih ada “boleh jadi begini....siapa tahu begitu....” maka itu bukanlah sesuatu yang dinamai keyakinan,melainkan prasangka. Prasangka alias dzhon,tak bermanfaat dan mendukung kebenaran sedikit pun....
Kita harus mampu menyadari bahwa hal ini terjadi karena pengaruh dari keyakinan lain selain Islam sebagai proses yang terjadi selama masa asimilasi masuknya Islam ke negeri ini...


Mikaela131209

Tidak ada komentar:

Posting Komentar